Pentingnya Pencahayaan dalam Kandang Ayam Petelur yang Wajib Anda Ketahui

pencahayaan dalam kandang ayam petelur

Penulis: Tim GFN

Puncak produksi ayam petelur adalah masa dimana produksi telur dari ayam sangat tinggi. Puncak produksi biasa dicapai pada umur 26 minggu sampai 29 minggu. Produksi dikatakan mencapai puncak jika persentase produksi telur lebih dari 90%. Program pencahayaan dalam kandang ayam petelur merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk tercapainya puncak produksi, karena berhubungan dengan keseragaman kedewasaan kelamin.

Adanya pencahayaan, baik alami (matahari) maupun buatan (lampu) dapat menstimulasi hipotalamus dan akan diteruskan ke kelenjar hipofisa. Kelenjar hipofisa akan mensekresikan 2 hormon yaitu hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan hormon LH (luteinizing hormone). Hormon FSH berfungsi untuk mematangkan folikel telur, sedangkan hormon LH berfungsi untuk menggertak proses ovulasi.

Maka dari itu, pencahayaan dalam kandang ayam petelur sangat penting dan peternak harus mengetahui hal tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengatur pencahayaan dalam kandang ayam petelur yaitu sebagai berikut :

Waktu dan intensitas pencahayaan

1. Masa DOC (0 – 7 hari)

Ayam DOC diberikan pencahayaan selama 16 jam dan diselang seling antara gelap dan terang. Maksudnya yaitu lampu dihidupkan selama 4 jam (terang) dan lampu dimatikan selama 2 jam (gelap). DOC diberikan pencahayaan dengan intensitas cahaya 30 – 50 lux.

Namun sayangnya, pencahayaan seperti ini hanya dapat diterapkan pada kandang dengan pencahayaan terkontrol. Pada kandang terbuka yang terhubung dengan sinar matahari, tentu saja program ini sangat sulit dilakukan, karena sinar matahari berlangsung sepanjang hari. Jika pencahayaan berselang tidak dapat dilakukan, maka gunakanlah 22 jam pencahayaan pada DOC umur 0 – 3 hari dan 21 jam pencahayaan pada DOC umur 4 – 7 hari.

2. Masa Starter (0 – 6 minggu)

Di masa ini pencahayaan dalam kandang ayam petelur berfungsi hanya untuk penerangan. Hal ini bertujuan agar ayam dapat mengenali lingkungan serta tempat makan dan minum. Pada masa ini, pencahayaan bisa memanfaatkan sinar matahari di siang hari dan dibantu dengan lampu pada malam hari untuk mencukupi kebutuhan cahaya sesuai umur ayam.

Kebutuhan cahaya untuk ayam masa starter adalah 21 – 24 jam dengan intensitas cahaya 20 – 40 lux.

3. Masa Grower (7 – 18 minggu)

Pencahayaan pada masa grower selain berfungsi untuk penerangan, berfungsi juga sebagai pengontrol saluran reproduksi dan berat badan ayam. Cahaya diberikan dalam waktu yang paling singkat (perlahan dikurangi hingga 12 jam/hari atau hanya berasal dari cahaya matahari) dengan intensitas cahaya rendah yaitu 5 – 10 lux. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah dewasa kelamin dini (bertelur dini) dan berat badan yang melebihi standar.

Perlu diketahui juga, jika pada masa ini ayam diberi cahaya berlebihan, maka konsumsi pakan juga akan tinggi. Jika konsumsi pakan tinggi, maka otomatis berat badan ayam akan naik. Kenaikan berat yang tidak sesuai dengan umur akan menyebabkan banyak masalah dalam usaha ayam petelur, misalnya memicu kejadian prolapsus.

4. Masa Layer (>18 – 90 minggu)

Ini adalah masa yang sangat penting untuk ayam petelur. Ayam petelur diberikan pencahayaan selama 16 jam dengan intensitas cahaya 5 – 15 lux. Setelah masa grower dan mulai memasuki masa layer lakukanlah penambahan lama waktu pencahayaan. Hal ini dikarenakan ayam yang sedang memasuki masa ini, membutuhkan lebih banyak asupan pakan, sehingga kebutuhan cahaya pun ikut bertambah.

Penambahan waktu pencahayaan harus dilakukan secara bertahap setiap minggunya dan tidak boleh mendadak. Hal ini karena meminimalisir tingkat stress pada ayam. Masa awal ayam bertelur hingga mencapai puncak produksi adalah masa krusial dalam usaha peternakan ayam petelur. Jangan melakukan pengurangan waktu pencahayaan pada masa ini. Hal ini dikarenakan ayam yang sedang memasuki masa ini, membutuhkan lebih banyak asupan pakan, sehingga kebutuhan cahaya pun ikut bertambah.

Warna lampu

Selain lama waktu pencahayaan dan intensitas cahaya, ternyata pemilihan warna lampu juga berpengaruh terhadap ayam petelur. Warna cahaya didefinisikan sebagai panjang gelombang cahaya. Cahaya dengan panjang gelombang berbeda dapat menstimulasi retina, sehingga menghasilkan perubahan perilaku dan pada tingkat selanjutnya akan berpengaruh pada pertumbuhan serta perkembangan ayam.

Lampu yang mengeluarkan cahaya biru maupun hijau lebih efektif dalam menstimulasi sekresi testosteron dan pertumbuhan miofibril, sehingga menghasilkan peningkatan tubuh. Penggunaan cahaya biru maupun hijau yang berkelanjutan dapat menghasilkan pertambahan bobot badan. Selain itu, keseragaman ayam pun menjadi baik, sehingga warna lampu ini cocok untuk ayam petelur masa pertumbuhan.

Sedangkan lampu yang mengeluarkan cahaya warna merah – oranye penting untuk menstimulasi kematangan seksual dan produksi telur, sehingga cocok untuk ayam petelur fase produksi. Cahaya merah – oranye mampu  menembus masuk ke dalam tengkorak kepala ayam menuju bagian hipotalamus 50 kali lebih kuat daripada warna lampu biru – hijau. Hipotalamus merupakan bagian otak yang penting untuk mengatur produksi hormon FSH dan LH untuk produksi telur.

Jarak dan distribusi lampu

Lampu dapat dipasang di sisi kanan dan kiri atau di tengah kandang dengan jarak antar lampu dibuat sama. Sementara itu, jarak lampu dengan lantai kandang jangan terlalu tinggi, disarankan 2 meter dari lantai. Pastikan lampu tersebar merata di seluruh ruangan kandang, hal ini karena jika distribusi lampu tidak merata dapat menyebabkan stimulasi cahaya antar ayam menjadi tidak sama dan berdampak pada produksi telur dalam satu kandang yang tidak seragam.

Pencahayaan dalam kandang ayam petelur harus tepat dan perlu diperhatikan bagi peternak. Jika pencahayaan kurang tepat, maka dapat memicu resiko ayam bertelur dini dan prolapsus. Prolapsus yaitu sebuah keadaan dimana organ reproduksi keluar bersamaan dengan telur. Hal ini tentu saja membuat peternak rugi besar, karena ayam tidak dapat bertelur lagi. Dengan pencahayaan yang tepat akan menjaga kualitas telur, dengan telur yang berkualitas peternak pun dapat mencapai kesuksesan dalam berusaha.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi anda. Terimakasih dan salam sukses untuk anda!

 

Komentar dinonaktifkan