Dampak dan Cara Mengatasi Amonia di Dalam Kandang Ayam

amonia dalam kandang ayam

Penulis: Tim GFN

Usaha peternakan ayam merupakan salah satu usaha yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan konsumsi telur dan daging ayam terus meningkat setiap tahunnya. Namun, jika dilihat dari segi kesehatan, usaha peternakan ayam menghasilkan limbah amonia dari feses ayam yang dapat mencemari lingkungan. Peternak harus memperhatikan limbah amonia dalam kandang ayam.

Amonia adalah senyawa kimia berupa gas dengan bau tajam yang khas. Efek yang sangat merugikan dari limbah amonia dalam kandang ayam berdampak pada performa ayam pedaging maupun ayam petelur serta kesehatan masyarakat sekitar. Maka dari itu, anda wajib paham tentang amonia dalam kandang ayam.  Apa dampak yang ditimbulkan akibat adanya amonia dalam kandang ayam? Dan bagaimana cara mengatasi amonia dalam kandang ayam?

Dua pertanyaan diatas akan dikupas tuntas di artikel ini. Tanpa berlama-lama lagi, ini dia penjelasan amonia di dalam kandang ayam selengkapnya!

Dampak amonia dalam kandang ayam

Ada beberapa akibat dari kadar amonia yang terlalu tinggi terhadap kesehatan ternak. Berikut beberapa dampak dari tingginya amonia dalam kandang ayam :

1. Dampak terhadap konsumsi pakan

Tingginya kadar amonia yang berlangsung dalam waktu lama dapat mempengaruhi beberapa fungsi fisiologis normal ayam. Misalnya saja efektif sedatif pada sistem saraf yang mempengaruhi palatabilitas ayam, sehingga kebutuhan nutrisi harian ayam. Pada akhirnya hal ini mengakibatkan menurunnya produktivitas ayam broiler maupun layer.

2. Dampak terhadap saluran pernapasan

Kadar amonia pada level rendah dapat mengakibatkan iritasi ringan pada saluran pernapasan ayam modern baik ayam broiler maupun layer. Jika kadar amonia berada pada level tinggi dapat mengakibatkan siliostasis (terhentinya gerakan silia) dan desiliosis (kerusakan silia) pada membran mukosa saluran pernapasan.

3. Dampak terhadap kekebalan tubuh

Bukan hanya merusak silia, amonia juga dapat merusak sel-sel epitel saluran pernapasan atas sehingga produksi kekebalan mukosa akan menurun. Amonia yang levelnya sangat tinggi dapat masuk ke dalam aliran darah (akibat terhisap dalam jumlah besar). Tidak hanya itu, tingginya amonia juga dapat menyebabkan stress pada sel-sel limfosit, sehingga produksi antibodi mengalami gangguan. Hal tersebut berpengaruh terhadap daya tahan tubuh pada akhirnya ayam akan mudah terserang penyakit.

4. Dampak terhadap mukosa mata

Amonia merupakan gas yang sangat mengiritasi mukosa mata. Amonia akan larut dalam cairan mata dan mucus membran menghasilkan ammonium hydroxide, yaitu komponen senyawa alkali yang mampu mengiritasi, sehingga dapat menyebabkan konjungtivitis.

Ayam yang terinfeksi akan mengalami kemerahan pada matanya, bengkak, sakit, dan menghindari cahaya. Pada level amonia yang tinggi akan menyebabkan ulcer kornea hingga kebutaan.

5. Dampak terhadap kerabang dan kualitas telur

Kadar amonia yang terlalu tinggi juga dapat mengakibatkan kondisi alkalosis (pH cairan tubuh, termasuk cairan plasma darah bersifat basa) pada ayam. Jika plasma darah bersifat basa, maka sebagian besar protein plasma seperti globulin dan albumin akan mengikat ion kalsium darah yang sebelumnya berupa ion bebas, pada akhirnya akan di deposito dalam jaringan tulang atau saluran telur.

Hal tersebut akan mengganggu pembentukan tulang atau kerangka tubuh ayam. Pada ayam layer/ petelur yang sedang berproduksi, kejadian alkalosis tentu saja akan mengurangi penyediaan zat kapur atau kalsium dalam saluran telur. Manifestasinya adalah kerabang telur yang tipis, pucat, dan telur akan mudah pecah atau retak.

Cara mengatasi amonia dalam kandang ayam

1. Penambahan probiotik dalam ransum ayam

Probiotik adalah suplemen pakan dari bakteri hidup yang memberikan keuntungan terhadap ternak dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora dalam usus, karena mikroba yang menguntungkan dapat menekan mikroba patogen dan mendesaknya keluar dari saluran pencernaan. Probiotik dapat mengubah pergerakan mucin dan mikroba dalam usus halus ayam, sehingga fungsi dan kesehatan usus serta uptake nutrien dapat ditingkatkan.

Penambahan probiotik ke dalam ransum secara nyata dapat meningkatkan pertumbuhan serta produksi ayam broiler dan layer, kecernaan nutrien serta komposisi mikroflora pada sekum. Hal tersebut memberi indikasi bahwa probiotik memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan ayam. Sehingga dapat menjaga kesehatan ternak ayam dan meningkatkan efisiensi penyerapan zat makanan yang pada akhirnya dapat mengurangi produksi amonia yang berasal dari hasil dekomposisi limbah nitrogen dalam ekskreta.

2. Memperhatikan sirkulasi udara atau ventilasi

Pembuatan ventilasi kandang yang baik akan memberikan efek baik pada sirkulasi udara di dalam kandang. Perhatikan sirkulasi udara kandang yang baik dengan cara manajemen buka tutup tirai, mengatur jarak antar kandang serta dapat menambah penggunaan blower atau fan (kipas angin). Hal ini bertujuan untuk mengurangi bau amonia di dalam kandang ayam. Selain itu, dengan adanya ventilasi yang baik juga dapat mengontrol suhu dan kelembapan dalam kandang ayam.

3. Hindari kotoran basah

Menghindari kotoran bertekstur basah merupakan salah satu cara mengatasi amonia dalam kandang ayam. Kotoran ayam yang basah biasanya disebabkan karena infeksi pada saluran pencernaan ayam. Untuk mencegahnya anda dapat menyesuaikan asupan protein dan garam dalam ransum dengan kebutuhan ayam.

Jika dalam ransum mengandung protein dan garam tinggi, maka akan mengakibatkan kotoran ayam menjadi lebih basah. Kadar garam yang terlalu tinggi dalam ransum akan mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan memicu ayam lebih banyak minum, sehingga kotoran ayam menjadi lebih basah. Demikian juga dengan ransum yang mengandung asupan protein terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena sisa protein yang tidak dapat dicerna diubah menjadi asam urat yang konsentrasinya tinggi di dalam ginjal, sehingga akan memicu ayam minum lebih banyak. Akibatnya kotoran ayam menjadi basah dan encer. Kotoran yang basah dan encer akan cenderung menimbulkan bau amonia lebih tinggi.

4. Mengatur kepadatan kandang

Cara berikutnya untuk mengatasi amonia dalam kandang ayam yaitu mengatur kepadatan kandang. Kepadatan kandang perlu diatur agar tidak terlalu penuh dan berdesakan. Jumlah kepadatan kandang ayam yang ideal adalah 15 kg/m² atau 6 – 8 ekor/m² untuk ayam broiler dan 12 – 14 ekor/m² untuk ayam layer. Lakukan pelebaran sekat kandang secara teratur sesuai dengan pertumbuhan ayam.

Karena jika kepadatan kandang terlalu padat akan mengakibatkan ayam merasa kepanasan (heat stress), sehingga ayam akan lebih banyak minum daripada makan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ayam yang banyak minum membuat kotoran menjadi lebih basah dan encer. Tingginya kepadatan dalam kandang juga dapat menyebabkan tekanan kandang lebih tinggi dan sirkulasi udara tidak berjalan dengan baik.

5. Manajemen litter yang baik

Untuk memulai usaha peternakan ayam, keberadaan litter merupakan hal yang sangat penting. Litter adalah suatu material alas lantai yang berfungsi sebagai penyerap, sehingga dapat mengurangi tingkat kebasahan lantai kandang. Litter yang digunakan untuk alas kandang harus berkualitas baik (kering, tidak berdebu, dan mampu menyerap air secara optimal). Ketebalan litter juga perlu diperhatikan yaitu 8 – 12 cm pada kandang postal dan 5 – 8 cm pada kandang panggung.

Pada masa brooding perlu dilakukan pembolak-balikan litter secara teratur. Hal ini bertujuan agar litter tidak menggumpal. Apabila banyak litter yang menggumpal dan sangat lembab, maka perlu dilakukan penambahan litter baru yang telah ditaburi kapur terlebih dahulu agar cepat kering. Setelah itu baru ditumpuk dengan litter yang baru.

6. Menangani kotoran di kolong kandang

Pada dasarnya konsep penanganan kotoran di kolong kandang (pada kandang panggung dan kandang baterai) terdapat 2 macam. Pertama kotoran diambil secara periodik dan kedua kotoran ayam dibiarkan menumpuk di kolong kandang sampai akhir periode pemeliharaan (satu siklus). Namun, semua itu tergantung dari jenis ayam yang dipelihara (ayam broiler atau layer), tinggi rendahnya kolong kandang, dan kondisi kotoran. Cara lain agar kotoran ayam di kolong kandang cepat kering, peternak juga bisa menambahkan kapur halus atau tepung zeolit sebelum dikeruk. Sebaiknya hindari penumpukan kotoran ayam di daerah sekitar kandang, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit.

Bau amonia yang menyengat adalah masalah kandang ayam yang membuat peternak, ayam, maupun masyarakat sekitar merasa tidak nyaman. Untungnya di artikel ini, anda sudah mengetahui tentang amonia dalam kandang ayam, yaitu dampak dan cara mengatasinya. Jika anda dapat mengatasi amonia dalam kandang ayam dengan baik, maka hasil produksi ayam (telur dan daging ayam) yang anda pelihara akan baik pula.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda. Terimakasih dan salam sukses untuk anda!

 

Komentar dinonaktifkan