Penulis: Anggraini Kuswardani , S.Pt. Sales Executive
Ramuan herbal sejak dahulu kala dikenal dapat digunakan untuk memperbaiki metabolisme. Penggunaan ramuan herbal pada manusia ternyata juga dinilai ampuh apabila dimanfaatkan penggunaannya untuk ternak. Ramuan herbal sebagai bahan imbuhan pakan juga dapat digunakan sebagai antibiotik alami. Antibiotika mulai digunakan sebagai imbuhan pakan pada akhir tahun empat puluhan.
Perbaikan metabolisme melalui pemberian ramuan herbal secara tidak langsung akan meningkatkan performa pada ternak melalui zat bioaktif yang dikandungnya. kualitas performa pada ternak unggas yang baik salah satunya ditentukan oleh faktor pakan, dimana pakan yang diberikan harus baik secara kualitas maupun kuantitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas performa pada unggas salah satunya adalah dengan penambahan zat aditif, salah satu bahan yang aman digunakan adalah Kunyit.
Tanaman herbal jenis Kunyit mempunyai beberapa senyawa diantaranya senyawa kurkuminoid yang bermanfaat sebagai antibakteri. Senyawa ini akan dapat membunuh bakteri yang merugikan dalam saluran pencernaan sehingga memperbaiki sistem pencernaan ternak (Darwis, dkk., 1991). Tanaman herbal yang kaya manfaat inilah menjadikan banyak peternak memanfaatkanya untuk kebutuhan pemeliharaan. Biasanya tanaman herbal diberikan kepada ternak guna meningkatkan penampilan produksi dan mencegah terjadinya penyakit tertentu
Kandungan utama di dalam rimpangnya kunyit, terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Aktifitas biologis kunyit berspektrum luas sehingga mempunyai sifat kolagogum (peluruh empedu), sehingga dapat meningkatkan penyerapan vitamin A, D, E dan K (Sangat dan Rumantyo, 1989). Senyawa kurkumin ini mampu merangsang kantong empedu dalam menghasilkan cairan empedu yang bermanfaat untuk mencerna nutrisi dalam pakan
Menurut Darwis, dkk., (1991), Ia mengatakan bahwa zat kurkuminoid memiliki khasiat anti bakteri dan dapat merangsang dinding kantung empedu untuk mensekresikan cairan empedu sehingga dapat metabolisme lemak akan lebih optimal. Menurut Pujianti, dkk., (2013), menyatakan bahwa pemberian kunyit dalam pakan broiler dapat meningkatkan sistem kerja saluran pencernaan dalam penyerapan nutrisi serta memiliki fungsi sebagai antibiotik alami dalam tubuh ternak. Bukan hanya dapat meningkatkan performa unggas akan tetapi senyawa kurkumin ini dapat memberikan efek penambahan nafsu makan yang mengakibatkan konsumsi pakan bertambah. Senyawa kurkumin dapat meningkatkan proses kerja proventriculus dan ventriculus sebagai lambung sejati dalam memproses pakan sehingga pengosongan lambung akan cepat.
Kunyit dapat dijadikan sebagai bahan probiotik herbal atau feed additive yang bermanfaat untuk memperbaiki sistem pencernaan broiler. Dalam penelitian Widyawati dkk., (2018), mengemukakan bahwa tujuan penggunaan feed additive dalam pakan adalah untuk memperbaiki sistem pencernaan dan mengoptimalkan pertumbuhan unggas.
Probiotik dalam tambahan pakan berguna untuk peningkatan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan nutrisi dapat berjalan dengan baik. senyawa kurkumin dapat meningkatkan proses kerja lambung dalam pengosongan isi lambung serta memperlancar pengeluaran cairan empedu sehingga dapat memperbaiki aktivitas sistem pencernaan Penyerapan nutrisi akan lebih maksimal karena kandungan senyawa kurkumin dan minyak astiri dalam tanaman rimpang jenis Kunyit dapat menstimulasi lambung dalam pengosongan pakan yang akan menimbulkan peningkatan nafsu makan serta proses penyerapan nutrisi maksimal dapat meningkatkan performa unggas. ADV
Tertarik dengan probiotik herbal untuk ternakmu?
Yuk tanya jawab dengan GFN -The Best Solutions For Now & Future