5 Jenis Strain Ayam Layer yang Sering Diternakkan di Indonesia

strain ayam layer

Penulis: Tim GFN

Strain adalah istilah untuk jenis ayam yang telah mengalami penyilangan dari berbagai bangsa, sehingga tercipta ras unggulan dengan efisiensi produksi yang tinggi dan bersifat turun-temurun. Nah, jenis strain ayam layer sendiri dinilai penting, karena akan berpengaruh pada produksi, pengembangan, dan budidaya skala usaha.

Dalam usaha peternakan ayam layer/ petelur banyak sekali jenis strain ayam layer unggul yang dapat digunakan peternak. Tetapi perlu diingat, bahwa dalam memilih strain ayam juga harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Bagi anda yang ingin memulai usaha peternakan ayam layer, berikut kami berikan daftar jenis jenis ayam layer yang sering diternakkan di Indonesia.

Anda jadi penasaran, kan? Simak artikel ini sampai selesai ya!

1. Strain Hyline brown

Ayam layer jenis strain hyline brown adalah salah satu jenis ayam yang sering digunakan oleh peternak. Ayam ini diciptakan di negara Amerika pada tahun 1972. Kelebihan yang dimiliki ayam jenis ini yaitu kemampuan daya hidup pada masa pertumbuhan 98% dan masa bertelur 97%, dengan persentase puncak produksi mencapai 95-96%.

Ayam hyline brown memiliki ciri-ciri warna bulu coklat kemerahan. Ayam ini sangat cocok diternakkan di Indonesia karena, temperamen ayam sangat tenang sesuai dengan berbagai metode pemeliharaan. Produksi telur hyline brown sangat tinggi dimana menghasilkan 305 butir telur per tahun dan memiliki berat rata-rata 63-64 gram/butir.

2. Strain Leghorn

Ayam layer jenis leghorn ini berasal dari Tuscany,Italy tengah. Ayam leghorn adalah salah satu ras ayam layer yang populer di dunia. Ciri-ciri yang dimiliki ayam ini yaitu antara lain :

  • Bentuk tubuh ramping.
  • Paruh, kulit, dan kaki berwarna kuning.
  • Bentuk jengger tunggal dengan 5 buah gerigi, warnanya merah.
  • Ekornya mencuat dan memiliki warna bulu putih.
  • Berat telur 55-65 gram/butir.

Ayam leghorn memiliki keunggulan yaitu dapat berproduksi 280-300 butir telur dalam satu tahun per ekornya, bobot badan jantan dewasa berkisar 2,7-2,9 kg dan betina dewasa berkisar 2-2,5 kg. Tidak hanya itu, ayam ini tahan terhadap panas, sehingga sangat cocok diternakkan di daerah tropis.

3. Strain Isa brown

Ayam petelur jenis isa brown merupakan jenis ayam unggulan hasil dari persilangan ayam jenis rhode island red dan white leghorns. Persilangan ini dilakukan di Inggris pada tahun 1978. Ciri khas ayam ini yaitu bulu dan telurnya berwarna coklat.

Periode produksi ayam isa brown mulai dari minggu 18 hingga 90 dan memiliki daya hidup sebesar 94%. Setiap ekor ayam dalam sekali masa pemeliharaan dapat memproduksi telur sebanyak 409 butir dengan berat rata-rata 62,9 gram. Jumlah pakan yang dikonsumsi rata-rata 111 gram.

4. Strain Rhode island red

Ayam jenis rhode island red merupakan ayam dwifungsi yaitu ayam yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya. Seperti namanya ayam ini berasal dari pulau Rhode dan New England, Massachusetts, Amerika Serikat. Meskipun termasuk jenis dwiguna, rhode island red lebih dimanfaatkan sebagai ayam petelur. Hal ini dikarena produksi telurnya per ekor berkisar 260-300 butir/tahun.

Ciri-ciri ayam rhode island red antara lain sebagai berikut :

  • Memiliki bulu berwarna merah kecoklatan
  • Pada leher, sayap, dan ekor berwarna hitam.
  • kulit dan kaki berwarna kuning.
  • Bobot badan jantan dewasa berkisar 3,5-4 kg dan betina dewasa berkisar 2,5-3 kg.

Ayam ini memiliki keunggulan seperti, tahan akan berbagai penyakit, mudah beradaptasi di lingkungan baru, sifatnya yang tenang serta pergerakannya yang lambat, dan rasa daging yang lembut, lezat serta ukurannya yang besar. Karena keunggulan inilah banyak digemari peternak unggas di Indonesia.

5. Strain Plymouth rock

Asal usul ayam layer jenis plymouth rock yaitu dari Amerika Serikat. Banyak peternak yang menyebut ayam ini dengan nama barred rock atau rock. Sama seperti jenis rhode island red, ayam jenis ini juga termasuk ayam dwifungsi.

Ciri-ciri ayam plymouth rock antara lain,

  • Mempunyai jengger, pial, dan telinga berwarna merah.
  • Sisik kaki berwarna kuning.
  • Bentuk punggungnya lebar dan panjang.
  • Paruh ayam ini memiliki warna kuning cerah.

Ayam plymouth rock memiliki sifat yang tenang. Produktivitas telur setiap tahunnya dapat menghasilkan antara 170-200 butir/ekor. Bobot badan jantan dewasa berkisar 3,5-5 kg sedangkan betina dewasa berkisar 2,5-3,5 kg. Ayam ini digemari peternak Indonesia karena mudah beradaptasi dengan lingkungan berbagai kondisi iklim dan pertumbuhannya yang cepat.

Sekian pembahasan jenis strain ayam layer yang sering diternakkan di Indonesia. Semoga dapat memberikan wawasan dan referensi bagi anda yang ingin memulai usaha ternak ayam layer/ petelur. Terimakasih dan salam sukses!

 

Komentar dinonaktifkan